Abepura – Kembalinya Tokoh OPM Daniel Kogoya beserta 211 pengikutnya ke pangkuan ibu pertiwi (NKRI) dilakukan dalam acara penyerahan di Aula Kantor Distrik Muara Tami, Jum’at ( 25/01-2013).
Acara penyerahan dirangkaikan dalam ibadah syukur dan acara bakar batu serta makan bersama. Dalam doa bersama, Firman Tuhan dikutip dari 1 Yohanes, 4:1-21, yang intinya menyampaikan tentang kasih Allah yang begitu besar kepada manusia, dimana rela mengorbankan anak-Nya yang tunggal yakni Yesus Kristus untuk mengorbankan nyawa-Nya bagi penebusan dan pendamaian bagi dosa umat manusia.
Usai ibadah syukur dilanjutkan pernyataan ikrar kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi (NKRI) oleh Daniel Kogoya beserta pengikutnya, dimana dalam pernyataan ikrar kembali ke NKRI itu ada sekitar 810 TPN OPM siap bergabung ke NKRI. Setelah itu, Daniel Kogoya menyerahkan 3 pucuk senjata yang diterima langsung oleh Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Christian Zebua, dan disaksikan oleh Wakapolda Papua, Brigjen Pol. Drs Paulus Waterpauw, Plt. Sekda Provinsi Papua, Drs. Elia Loupatti, Wali Kota Jayapura, Drs. Benhur Tommy Mano,MM, Sekda Kabupaten Keerom, Drs. Yerry F.Dien, dan tamu undangan lainnya.
Dijelaskan Komandan Korem 172/Praja Wira Yakthi, Joppye Onesimus Wayangkau, proses kegiatan turunnya pelintas batas tradisional (warga OPM,) yang di laksanakan oleh Kodam XVII/Cenderawasih khususnya Korem 172/Praja Wira Yakthi dimulai sejak September 2012, di mana hal tersebut diwujudkan dalam bentuk komunikasi antara dirinya selaku Pimpinan Korem 172/Praja Wira Yakthi dengan pihak Daniel Kogoya.
Setelah komunikasi terjalin secara bersinambungan maka melalui perantaranya Daniel Kogoya menyampaikan keinginannya untuk kembali ke wilayah NKRI untuk hidup sebagaimana warga negara Indonesia pada umumnya, sehingga kami selaku pimpinan korem mempersiapkan seluruh akomodasi dan prasarana untuk menyambut kedatangan Daniel Kogoya beserta pengikut-pengikutnya.
Dijelaskannya, penerimaan oleh jajaran Korem 172/PWY, Daniel Kogoya dengan pengikutnya melaksanakan pemeriksaan kesehatan di puskesmas pembantu di distrik muara tami. Sejak beberapa minggu lalu kelompok ini telah menempati lokasi penampungan yang telah disiapkan di area perumahan pegawai Distrik Muara Tami.
Para pelintas batas yang sering keluar masuk wilayah RI-PNG ini telah mengakui bahwa kondisi mereka saat ini tidak tentram dan mereka merasa hanya sebagai korban yang melarikan diri ke PNG akibat konflik politik di masa lalu.
“Harapan mereka agar mereka dapat diterima kembali kepangkuan Ibu Pertiwi dan menjadi warga NKRI yang sewajarnya,” tukasnya.
Untuk itulah, jajaran Kodam XVII/Cenderawasih khususnya Korem 172/PWY mengharapkan uluran tangan dari Pemerintah Provinsi Papua, Pemkot Jayapura dan Pemda Keerom untuk dapat menerima mereka dan mempersiapkan mereka menjadi warga NKRI yang dapat hidup wajar bersama dengan saudara-saudaranya yang lain.
Di mana kiranya dalam rangka mewujudkan keinginan tersebut maka sebaiknya mereka dapat terlebih dahulu dibekali dengan keterampilan-keterampilan yang akan didapat melalui tiap-tiap Balai Latihan Keterampilan yang dimiliki oleh Pemda Provinsi Papua, Pemkot Jayapura dan Pemkab Keerom, guna pada saatnya nanti mereka telah siap untuk diterjunkan ke tengah-tengah masyarakat, supaya menjadi masyarakat yang mampu hidup mandiri.
Disamping diberikan kemampuan keterampilan-keterampilan untuk bersosialisasi bersama dengan saudara-saudaranya yang lain, hendaknya juga mereka dapat direlokasi oleh masing-masing pemerintah daerahnya kedalam sesuatu pemukiman yang memadai.
“Dengan telah terlaksananya upacara penerimaan pelintas batas tradisional, maka saya selaku Danrem/ 172 menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah bekerja sama dalam rangka mewujudkan kegiatan ini khususnya kepada jajaran Satgas Intel Pamtas Kopasus, Binda Papua, Polresta Jayapura (Polsek Muara Tami), Satgas Setia Bais dan juga ucapan terima kasih kami sampaikan secara khusus kepada bapak Walikota Jayapura khususnya Kepala Distrik Muara Tami beserta stafnya, serta ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada ketua badan penanggulangan bencana daerah yang dipimpin langsung oleh Sekda Provinsi Papua.(Penrem 172/PWY).